Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Siaran Pers: Pendamping Delegasi WTD 2022 Disuguhi Atraksi Fashion Show dari Desainer Tanah Air

Siaran Pers: Pendamping Delegasi WTD 2022 Disuguhi Atraksi Fashion Show dari Desainer Tanah Air

0

SIARAN PERS


KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF


Pendamping Delegasi WTD 2022 Disuguhi Atraksi Fashion Show dari Desainer Tanah Air


Pagelaran fesyen oleh Global Modest Fashion Week Association untuk mengenalkan industri fesyen tanah air ke kancah global


Bali, 28 September 2022 – Bali, Indonesia sebagai tuan rumah perayaan Hari Pariwisata Dunia atau World Tourism Day (WTD) ke-42 yang berlangsung pada Selasa (27/9/2022) di Grand Hyatt, Nusa Dua, Bali disambut dengan hangat oleh para delegasi yang hadir dari berbagai negara, tak terkecuali para pendamping (istri) delegasi yang turut meramaikan hari bersejarah di sektor pariwisata tersebut.


Perayaan ini diisi dengan panel diskusi multi-stakeholder bertemakan “Rethinking Tourism as a Key Element on Recovery” dan juga diskusi dengan tema “The Tourism We Want”. 


Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai pelaksana WTD juga menjamu para pendamping delegasi melalui Spouse Program yang didukung penuh oleh Global Modest Fashion Week Association (GMFW). Program ini berisi kegiatan menarik seperti high tea, talkshow, dan fashion show.


Karya desainer yang ditampilkan dalam fashion show berasal dari Indonesia seperti Jeny Tjahwati, Lia Afif, Ayu Dyah Andari, Tjok Abi, I Made Andika Putra, dan Kadek Wiradika Saskara. Dimana keenam desainer ini menghadirkan busana-busana terbaik yang dibuat khusus dari wastra Indonesia. Yakni kain-kain terbaik yang memiliki nilai seni, budaya, dan filosofi bagi kehidupan masyarakat Indonesia dari berbagai daerah.  


President of GMFW, Nur Asia Uno mengatakan Hari Pariwisata Dunia adalah momen yang tepat bagi bangsa ini untuk memperkenalkan kain-kain terbaik yang dimiliki Indonesia kepada dunia.


“Kesempatan emas bagi para kreatif lokal untuk memperkenalkan potensi dan keunikan produk yang mereka miliki,” kata Nur Asia.


Keanekaragaman budaya dan kekayaan alam Indonesia yang beragam menghasilkan banyak pengrajin lokal dengan produk khasnya masing-masing. Beberapa contohnya adalah variasi Wastra Nusantara atau kain tradisional seperti ulos, tapis Lampung, batik, kain songket, dan tenun Sumba.


Setiap wastra memiliki motif dan karakteristik budaya yang unik dan memiliki makna mendalam bagi tiap daerah. Ciri khas inilah yang membuat kain Indonesia berbeda dan tidak kalah dengan desainer fesyen internasional. 


“Saya ingin wastra Indonesia dikenal oleh para delegasi dan tamu-tamu dari negara peserta. Kita punya kain ulos, tapis Lampung, batik, kain songket, tenun Sumba, dan masih banyak jenis wastra lainnya dengan motif dan kekhasannya. Sehingga mereka terkesan dengan kekayaan Wastra Indonesia,” ujar Nur Asia.


Senior Designer Indonesia Josephine Kamara menambahkan pengenalan wastra Indonesia ini tidak semata-mata untuk memperlihatkan motif dari suatu kain. Tapi juga bagaimana bangsa ini mampu mentransfer pengetahuan mengenai teknik dan keterampilan dalam membuat satu helai kain. Yang kemudian menjadi sebuah industri yang memberikan kesejahteraan bagi masyarakat tanpa harus kehilangan orisinalitasnya.


“Karena menurut saya yang paling penting dari sebuah wastra adalah menjaga orisinalitas demi mempertahankan keunikan masing-masing kain. Dan saya sangat bangga bisa terlahir, besar, dan tinggal di Indonesia,” kata Obin panggilan akrabnya.


GMFW Founder of Russia Dzhannat Mingazova berpesan untuk menjadikan busana sebagai kekuatan dalam diri seseorang. Karena apa yang dipakai merepresentasikan diri. Apalagi bagi seorang perempuan berhijab, yang terkadang mendapat berbagai macam kendala pada saat ingin atau melakukan pekerjaan khususnya di industri fesyen.


“Kita memiliki kekuatan yang jauh lebih besar yang tidak pernah kita duga sebelumnya. Yang terpenting adalah kita harus bekerja karena keterampilan dan profesionalitas yang kita miliki. Bukan karena apa yang kita pakai,” katanya.


Dalam acara ini para pendamping delegasi mendapatkan beragam suvenir yang diharapkan bisa memberikan kesan positif terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. Diantaranya scraf dari batik Lasem dan Klamby, seperangkat produk skincare dari MsGlow, hingga minuman jamu dari Kiranti.



I Gusti Ayu Dewi Hendriyani

Kepala Biro Komunikasi

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf / BaparekrafRabu, 28 September 2022
293
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif