Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
10 Gim Horor Buatan Indonesia yang Seru dan Menegangkan

10 Gim Horor Buatan Indonesia yang Seru dan Menegangkan

1

Tidak kalah dari gim-gim buatan luar negeri, gim lokal buatan Indonesia juga patut diacungi jempol. Banyak gim buatan Indonesia telah diakui gamers internasional, dan bersaing di industri gim global. Bahkan, telah banyak pula gim-gim buatan Indonesia yang mendapatkan penghargaan di internasional.

Namun sayangnya, ketenaran gim buatan lokal ini seakan kurang terdengar, karena banyak pecinta gim di Indonesia yang lebih memilih memainkan gim buatan luar negeri. Padahal, kalau dari segi kualitas, gim lokal buatan Indonesia tak kalah bagus dari gim luar negeri.

Salah satu genre gim buatan Indonesia yang cukup diminati pasar global adalah gim bergenre horor. “Banyak gim horor lokal yang mengangkat mitologi Indonesia, dikemas dengan sangat bagus sehingga menarik perhatian orang luar. Karena karakter mitologi ini belum pernah dilihat sebelumnya,” ucap Kama Adritya sebagai Head of Nextren Group.

Berikut 10 rekomendasi gim-gim horor buatan Indonesia yang seru dan menegangkan untuk dimainkan:

DreadOut 

Gim horor buatan Indonesia yang telah mendunia. Ada tiga seri DreadOut yang sudah diluncurkan, yakni DreadOut, DreadOut Keepers of The Dark, dan DreadOut 2. Diluncurkan oleh Digital Happiness sejak 2014, game ini menampilkan tokoh-tokoh hantu lokal, seperti sundel bolong, kuntilanak, hingga pocong. 

Sebagai gim bergenre survival horror, DreadOut bercerita tentang seorang siswi SMA bernama Linda dan teman-temannya yang terperangkap di kota tak berpenghuni, namun dipenuhi hantu. Uniknya, untuk membasmi para hantu kita hanya menggunakan bantuan kamera!

DreadOut banyak menuai puji karena ceritanya unik, mulai dari (bentuk) hantunya yang tidak familier di luar negeri, jadi banyak gamer luar tertarik untuk memainkannya,” ujar Kama.

Pamali: Indonesian Folklore Horror

Sebuah gim gim horor yang dirilis pada 2018 oleh StoryTale Studios. Kata "pamali" sendiri berasal dari bahasa Sunda yang berarti perintah yang tidak boleh dilanggar. Keunikan dari gim buatan Indonesia ini mengangkat cerita-cerita hantu lokal yang bikin kita merinding. Ada beberapa chapter dalam gim ini, menariknya setiap akhir chapter setiap pemain bisa saja berbeda-beda, tergantung apa yang kita dapat sepanjang permainan.

Pulang: Insanity 

Gim ini diproduksi oleh developer indie: Ozysoft, dengan gaya first person. Berlatar belakang pada 2005, gim ini menceritakan tokoh utama bernama Rudi. Dia seorang yang terlilit banyak utang, namun salah satu teman mengajaknya untuk melakukan ritual pesugihan yang membutuhkan tumbal manusia. Selama permainan berlangsung kita diminta untuk memecahkan teka-teki dari sebuah desa misterius, guna menghentikan ritual dan bertobat. 

Ghost Parade

Gim horor ini diluncurkan oleh Lentera Studio dengan publisher Aksys Games pada 2018. Seperti namanya, gim buatan Indonesia ini menceritakan tentang hantu. Mengisahkan tentang hantu Suri yang harus menjelajah hutan untuk pulang ke rumah. Dalam perjalannya, Suri akan mendapatkan tantangan. Ia harus menggunakan kemampuan para hantu untuk menuntunnya pulang.

Ilustrasi: Visual gim horor DreadHaunt yang seru dan menegangkan (Foto: digitalhappiness.net)


DreadHaunt 

DreadHaunt menjadi salah satu gim horor lokal yang menarik untuk dimainkan. Namun, memang gim ini belum dirilis resmi pada laman gim berbayar. Bisa dibilang, ini gim yang agak sedikit berbeda dari kebanyakan gim buatan Indonesia. “DreadHaunt unik karena mengusung konsep multiplayer. Jadi bisa dimainkan secara bersama-sama. Karena kebanyakan game lokal single player. Jadi ini bakal unik dan seru,” ujar Kama.

Dari segi gameplay, DreadHaunt akan bercerita tentang kesurupan massal yang terjadi di antara kelima pemainnya. Uniknya, setiap pemain tidak tahu siapa yang kesurupan, dan makhluk apa yang merasuki pemain tersebut. Pemain pun ditantang untuk bisa bertahan hingga permainan usai.

DreadEye

Setelah sukses dengan gim DreadOut, developer gim Digital Happiness melanjutkan DreadEye. Gim horor buatan lokal ini menempatkan pemain sebagai dukun yang bertugas meracik ramuan yang akan digunakan untuk ritual memanggil hantu. Bisa dibilang gim ini berbeda dengan lainnya, karena kita bisa menggunakan kacamata VR untuk memainkannya. Sehingga pocong, tuyul, hingga genderuwo akan terlihat makin nyata.

Keramat

Dikembangkan oleh Haunted Zone Entertainment, gim horor Keramat ini berlatar belakang sebuah desa angker. Pemain akan memerankan tokoh Bulan, gadis yang tinggal di Desa Rawa Angker, parahnya desa ini dihuni banyak hantu. Gameplay dari gim ini, kita diminta untuk membebaskan Bulan dari serangan mahluk halus yang ada di desanya tersebut.

Jurig Space

Gim horor buatan lokal yang cukup menegangkan adalah Jurig Escape. Gim ini menceritakan tentang petualangan gadis SMA yang ingin mencari tahu mengapa ada banyak hantu di sekolahnya. Selama permainan kita akan bertemu hantu-hantu lokal, mulai dari pocong, kuntilanak, hingga tuyul yang sangat menakutkan. Uniknya, untuk mengusir para hantu kita hanya menggunakan kamera HP. 

Infectonator

Sudah dibuat dalam tiga seri, Infectonator termasuk gim buatan Indonesia yang cukup unik dan beda dari lainnya. Pasalnya, gim ini tidak mengangkat hantu lokal, melainkan bercerita tentang wabah zombi yang menyerang kota. Makin unik, karena pemain bukan diperintahkan membersihkan wabah tersebut, melainkan kita diajak untuk menginfeksi para manusia, menguasai dunia, dan mengubah peradaban. 

Jurit Malam

Gim horor buatan lokal satu ini dibuat oleh developer Gambir Studio. Sesuai dengan namanya, istilah jurit malam sering digunakan sebagai ajang “uji nyali” saat sekolah. Bercerita tentang gedung sekolah yang sudah lama kosong, Rei seorang anak indigo harus memecahkan misteri horor yang ada di sekolahnya. Sepanjang permainan ini kita akan menemukan berbagai tantangan yang sangat menegangkan. 

Cover: Tangkapan layar dari keseruan gim DreadOut 2 (Foto: digitalhappiness.net)


Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIRabu, 15 Februari 2023
25230
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif