Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Potensi Pemasaran Karya Musisi Lokal dalam Platform Musik Digital

Potensi Pemasaran Karya Musisi Lokal dalam Platform Musik Digital

0

Perkembangan teknologi mengharuskan kita untuk selalu berinovasi dan beradaptasi, termasuk bagi para musisi di Indonesia yang mulai mengarah ke platform musik digital sebagai jalur pemasarannya. Baik dari unduhan berbayar maupun streaming.

Seperti yang dijelaskan oleh Ketua Federasi Serikat Musisi Indonesia, Candra Darusman, dikutip dari marketeers, sekitar 97 persen penjualan musik saat ini dikuasai oleh layanan streaming musik atau platform musik digital. Sedangkan sisa sebesar 3 persen untuk penjualan fisik.

Itulah mengapa industri musik di Indonesia harus selalu beradaptasi agar dapat terus bertahan seiring perkembangan zaman. Tidak hanya mengandalkan penjualan album fisik, namun juga strategi dalam mempromosikan karya pada platform musik digital.

Tren Platform Musik Digital di Dunia

Adanya pandemi mendukung perubahan industri musik ke arah digital menjadi lebih cepat. Menurut laporan World Economic Forum (WEF) dan PricewaterhouseCoopers (PwC) pada 2019, rekaman dalam berbagai bentuk, seperti unduhan digital, penjualan album fisik, lisensi musik untuk film, iklan, hingga game mendominasi sumber pendapatan industri musik global, menggeser penampilan langsung atau konser.

Meskipun industri musik dalam bentuk rekaman masih unggul, namun ternyata ada sebuah data yang memperlihatkan perbandingan kesuksesan antara album fisik dengan penjualan melalui platform musik digital.

Menurut data  International Federation of the Phonographic Industry (IFPI), penjualan musik digital mencapai 45 persen, sedangkan penjualan fisik hanya 39 persen dari seluruh pendapatan industri musik global.

Bukan itu saja, data tersebut juga menyebutkan bahwa pendapatan dari platform musik digital terus meningkat, terutama sejak 2015. Pasalnya, saat itu pendapatan musik digital meningkat sebesar 10,2 persen menjadi 6,7 miliar dolar AS, dan peningkatan 45,2 persen dari layanan streaming mengalahkan pendapatan fisik.

Tren platform musik digital tidak hanya mengalami peningkatan dari sisi jumlah penggunanya saja. Namun juga para pengguna layanan premium musik streaming yang rela membayar “paket langganan”.

IFPI mencatat, pada 2010 hanya ada 8 juta pengguna berbayar. Lalu sejak 2014 meningkat pesat menjadi 41 juta pelanggan, dan terus naik menjadi 68 juta pelanggan pada 2015. Bahkan, kuartal II-2020 ada peningkatan pelanggan berbayar di platform musik digital Spotify yang meningkat sebesar 6,2 persen, yaitu menjadi 138 juta pengguna.

Ilustrasi: Kalangan millenial menjadi salah satu pendengar setia platfom musik digital. (Foto: Shutterstock/Marquess789)

Potensi Indonesia dalam Pasar Musik Digital

Melihat data dunia, tentu membuat kita penasaran dengan potensi platform musik digital di Indonesia. Secara khusus, McKinsey & Company memproyeksikan layanan streaming musik di Asia pada 2020 mengalami peningkatan dua kali lipat dibandingkan 2015, yaitu mencapai 87 juta pengguna.

Namun siapa sangka, Indonesia berada di posisi ketujuh sebagai pasar platform musik digital terbesar di Asia! Tidak tanggung-tanggung, bahkan pendapatannya pun mencapai 21 juta dolar AS pada 2015. Sementara itu, pada 2016 McKinsey & Company menyebutkan, Indonesia menjadi salah satu dari empat negara paling potensial untuk industri musik digital.

Berjajar dengan Thailand, Hong Kong, dan Malaysia, Indonesia berkontribusi langsung sebesar 34,7 persen di platform musik JOOX. Kemudian sebesar 9,8 persen di platform musik Spotify, serta 10,2 persen di pasar SoundCloud Asia Tenggara.

Menurut lembaga riset dan statistik yang berbasis di Hamburg, Jerman, menyebutkan bahwa pendapatan atau nilai pasar musik streaming di Indonesia (2020) diperkirakan tembus sebesar 148 juta dolar AS atau sekitar Rp2,1 Triliun.

Pendapatan tersebut diharapkan akan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Harapannya, tingkat pertumbuhannya mencapai 6,4 persen dan menghasilkan pasar sekitar 190 juta dolar AS pada 2024 mendatang.

Efek Pemasaran Melalui Platform Musik Digital

Melihat data yang dipaparkan di atas, tentunya sangat menggembirakan. Namun, bagaimana efek pemasaran karya musisi Indonesia melalui platform musik digital?

Dijelaskan oleh General Manager Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), Braniko Indhyar dalam lifestyle.bisnis, platform musik digital berperan penting dalam kemajuan industri musik Indonesia. Sehingga, ini menjadi langkah awal mengenalkan musik Indonesia agar dikenal secara internasional.

Mengingat tingkat kepercayaan penikmat musik sudah cukup tinggi dengan berbagai platform musik digital. Sehingga secara tidak langsung juga akan memudahkan para musisi Indonesia untuk promosikan karyanya, bahkan mendapatkan pendengar baru sehingga mendongkrak popularitas.

Di sisi lain, tren platform musik digital juga memberikan keuntungan bagi para musisi indie. Pasalnya ada wadah untuk melebarkan sayap lebih luas, bahkan tidak menutup kemungkinan musisi indie dan label dapat saling bekerja sama.

Mari dukung terus karya musisi Indonesia!

Foto Cover: Ilustrasi tampilan antarmuka platform musik digital. (Shutterstock/TY_Lim)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIJumat, 18 Juni 2021
4608
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif