Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Ekonomi Kreatif Jadi Garda Terdepan Pemulihan Ekonomi Nasional

Ekonomi Kreatif Jadi Garda Terdepan Pemulihan Ekonomi Nasional

12

Momentum Kebangkitan Nasional sudah di depan mata. Tahun 2021 diprediksi akan menjadi momen keberhasilan upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pada semua lini, termasuk sektor ekonomi kreatif di Indonesia.

Pasca terpuruk akibat pandemi COVID-19, ekonomi kreatif di Indonesia terus berjuang menjadi garda terdepan mengambil bagian dalam momentum Kebangkitan Nasional. Upaya ini dilakukan dengan mengadakan sejumlah program unggulan guna mempercepat pemulihan sektor ekonomi kreatif.

Pandemi COVID-19 bagai dua sisi mata uang bagi ekonomi kreatif tanah air. Selain hantamannya yang dahsyat, pandemi juga membuka peluang baru bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Ubah Tantangan Jadi Kesempatan

Tantangan terbesar saat pandemi datang adalah berubahnya sistem penjualan pada industri kreatif global. Jika sebelumnya masyarakat lebih banyak membeli perlengkapan secara luar jaringan (luring), saat pandemi cara tersebut tak lagi digunakan.

Pembeli tidak mau mengambil risiko terkait penularan COVID-19, sehingga sistem jual-beli beralih ke dalam jaringan (daring). Hal ini memberikan tantangan besar bagi sektor ekonomi kreatif tanah air.

Pasalnya, tidak semua pelaku ekonomi kreatif di Indonesia memahami metode daring. Sehingga pada awal-awal pandemi berlangsung, tidak sedikit usaha kreatif yang terpaksa gulung tikar karena minimnya permintaan.

Namun, pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) tidak tinggal diam akan hal tersebut. Pemerintah terus memutar otak untuk mengubah tantangan ini menjadi kesempatan.

Akhirnya tercetuslah program bimbingan terkait memasarkan produk secara daring bagi para pelaku ekonomi kreatif. Sejak bimbingan berlangsung, banyak pelaku ekonomi kreatif yang mulai beradaptasi dengan teknologi dalam memasarkan produk mereka.

Hal tersebut juga menjadi salah satu kekuatan baru bagi sektor ekonomi kreatif tanah air. Nantinya, setelah pandemi berakhir, kemampuan untuk menguasai pasar daring akan menjadi nilai tambah bagi pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Ilustrasi proses produkasi karya ekonomi kreatif di Bali. (Foto: Shutterstock/Adi Dharmawan)

Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Sejauh ini telah banyak program yang dilakukan oleh Kemenparekraf/Baparekraf untuk meningkatkan kualitas infrastruktur, dan sumber daya manusia dalam sektor ekonomi kreatif. Salah satunya adalah meluncurkan program #BeliKreatifLokal.

Realisasi program #BeliKreatifLokal sangat positif, dan membawa dampak signifikan bagi banyak pelaku ekonomi kreatif. Program yang dijalankan sejak April 2020 ini telah berhasil menyerap 6.738 tenaga kerja, serta berhasil membangun kolaborasi dengan 6 e-commerce, dan 2 jasa transportasi daring.

Meninjau dari keberhasilan program #BeliKreatifLokal di Jabodetabek, Kemenparekraf/Baparekraf melebarkan sayap dengan meluncurkan Beli Kreatif Danau Toba. Sama dengan program pendahulunya, program ini dilakukan untuk memberikan pendampingan bagi pelaku ekonomi kreatif lokal.

Selain upaya pendampingan langsung, Kemenparekraf/Baparekraf juga memberikan bantuan berupa alokasi hibah sesuai dengan program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Program-program tersebut antara lain; stimulus kredit ekonomi kreatif, KUR dan UMI, relaksasi pajak, serta penjaminan korporasi padat karya. Belakangan, Kemenparekraf/Baparekraf terus mendukung terealisasinya Program Padat Karya di sektor parekraf.

Fokus pada program padat karya ini berada di pulau Bali, dengan mencakup pembukaan hingga 150 ribu lapangan pekerjaan.

Optimisme di Sektor Ekonomi Kreatif

Menparekraf Sandiaga Uno optimis, jika 2021 akan menjadi tahun pemulihan sektor ekonomi kreatif secara global. Sandiaga juga menyebutkan, tahun ini adalah momentum yang tepat untuk melaksanakan pemulihan global yang telah direncanakan.

Berdasarkan Opus Creative Economy Outlook 2019, sektor ekonomi kreatif memberikan kontribusi sebesar Rp1.105 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Angka ini membawa nama Indonesia dalam posisi ketiga di dunia, untuk jumlah kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB negara.

Targetnya, pada 2021 geliat ekonomi kreatif kembali dirasakan, sehingga kontribusi terhadap PDB negara dapat lebih signifikan. Salah satu target yang harus dipenuhi adalah terbukanya lapangan kerja dalam sektor ekonomi kreatif.

Mengingat pada 2019 sektor ekonomi kreatif mampu menyerap 17 juta tenaga kerja. Potensi ini sangat besar untuk mengentaskan masalah lapangan pekerjaan di Indonesia.

Harapannya, keberhasilan ini dapat kembali tercapai seiring dengan Pemulihan Ekonomi Nasional. Bahu membahu menciptakan inovasi juga menjadi salah satu strategi pemerintah untuk mewujudkan target tersebut.

Pasalnya, inovasi merupakan napas dari keberlangsungan industri kreatif di Indonesia. Jika inovasi dan kreativitas dapat berjalan beriringan, maka pemulihan ekonomi; khususnya ekonomi kreatif, akan semakin mudah diwujudkan.

Foto Cover: Ilustrasi mengenai segmen pasar sektor ekonomi kreatif yang terus tumbuh di era pandemi. (Shutterstock/Bastian AS)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RISabtu, 22 Mei 2021
28081
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif