Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Menilik Potensi Besar Subsektor Seni Rupa di Galeri dan Museum Seni Rupa

Menilik Potensi Besar Subsektor Seni Rupa di Galeri dan Museum Seni Rupa

0

Keindahan subsektor ekonomi kreatif, yakni seni rupa sudah dikenal di Indonesia jauh berabad-abad silam. Selain bermanfaat untuk memenuhi hasrat akan hiburan, seni rupa memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan ekonomi kreatif. Untuk menikmati koleksi-koleksi tersebut, galeri seni rupa bisa menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Indonesia memiliki berbagai galeri seni rupa yang tersebar di berbagai wilayah. Koleksi-koleksi di galeri seni rupa tersebut bukan hanya karya seni kontemporer, namun juga karya-karya klasik sejak zaman kerajaan.

Tidak jarang beberapa museum di Indonesia yang sekaligus galeri seni rupa memajang karya-karya legendaris dari seniman terkenal tanah air. Di bawah ini beberapa galeri atau museum seni rupa yang menyimpan karya-karya terbaik di Indonesia.

Galeri Nasional

Museum yang berlokasi di Gambir, Jakarta Pusat ini merupakan museum seni rupa yang sangat lengkap. Galeri Nasional terdiri dari 2 ruang pameran utama, yakni ruang pameran tetap dan ruang pameran temporer.

Ruang pameran tetap memajang koleksi lukisan dari berbagai seniman lokal dan internasional. Sedangkan di ruang pameran temporer, kita bisa menyaksikan seni tematis yang diselenggarakan pada periode-periode tertentu.

Jumlah koleksi seni rupa di Galeri Nasional tidak tanggung-tanggung, mencapai sekitar 17.000 karya, yang terdiri dari lukisan, foto, hingga pahatan. Koleksi-koleksi ini didominasi karya legendaris dari seniman Indonesia.

Namun ada beberapa karya yang berasal dari negara lain seperti Peru, Kuba, India, Sudan, Myanmar, dan Vietnam. Bukan hanya karya seni rupa klasik, Galeri Nasional juga memamerkan karya seni rupa kontemporer yang mendukung selera masa kini.

Museum Nasional (Museum Gajah)

Gedung museum yang sudah berdiri sejak masa pemerintahan kolonial Belanda ini memang telah menyaksikan sejarah panjang bangsa Indonesia. Pertama kali gedung ini berubah menjadi museum pada 1962. Museum ini juga sering disebut dengan Museum Gajah, karena adanya patung gajah di halaman depan museum.

Mengingat fungsinya sebagai Museum Nasional, galeri seni rupa ini juga memiliki koleksi yang lengkap. Namun untuk koleksi seni rupa, Museum Nasional didominasi koleksi empat dimensi yang mayoritas merupakan karya-karya klasik.

Patung dan arca dari berbagai zaman adalah ciri khas dari galeri seni rupa ini. Tidak ada jumlah pasti terkait koleksi seni rupa di Museum Nasional. Namun jika seluruh koleksinya dijumlah, museum ini memiliki sekitar 140.000 koleksi.

Museum Macan

Museum yang dibangun pada lahan seluas 4.000 meter persegi ini, menyimpan sekitar 800 karya seni. Museum yang digagas Haryanto Adikoesoemo ini sekaligus menjadi kolektor seni Indonesia. Di Museum Seni Rupa Macan kita dapat menyaksikan berbagai seni kontemporer dan modern, yang tidak hanya berbentuk tulisan, namun dalam berbagai medium dan teknik.

Pemilihan nama Macan sendiri sebenarnya merujuk pada singkatan dari Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara. Keunikan museum ini adalah tata letak koleksinya yang selalu diubah dalam tempo yang rutin.

Museum yang didirikan pada November 2017 ini pertama kali naik daun berkat karya seniman Yayoi Kusama berjudul “_Life is The Heart of Rainbow”. _ Museum Macan juga menjadi institusi pertama di Indonesia yang mengizinkan akses publik terhadap koleksi seni modern dan kontemporer di Indonesia.

Museum Seni Rupa dan Keramik

Museum ini memiliki 500 karya seni rupa yang terdiri dari berbagai bahan dan teknik. Museum yang terletak di area Taman Fatahillah ini menyimpan berbagai koleksi penting terkait dengan sejarah seni rupa di Indonesia.

Beberapa lukisan penting tersebut antara lain; lukisan karya Hendra Gunawan berjudul “Pengantin Revolusi”,Bupati Cianjur” karya Raden Saleh, “Ibu Menyusui” karya Dullah, ”Seiko” Karya S. Sudjojono, hingga “Potret Diri” karya Affandi.

Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik dibangun pada 1870. Setelah melewati perjalanan panjang, pada 1990 gedung ini dialihfungsikan sebagai Museum Seni Rupa dan Keramik. Selain koleksi lukisan, galeri seni rupa ini memiliki berbagai koleksi patung cantik dan legendaris. Salah satu patung yang fenomenal adalah patung Bali karya I Wayan Tjokot dan keluarga.

Selain koleksi seni rupa, museum yang satu ini juga memiliki perpustakaan dengan koleksi buku-buku seni rupa. Tempat ini adalah lokasi yang tepat bagi masyarakat yang ingin mencari panduan tentang seni rupa Indonesia.

Foto: Shutterstock/Marrysa Galeri

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/ Baparekraf RI08 September 2020
2725
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif