Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
KaTa Kreatif: Mengenal Produk Kriya Tasikmalaya yang Mendunia

KaTa Kreatif: Mengenal Produk Kriya Tasikmalaya yang Mendunia

0

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) terus mendorong salah satu program unggulannya, yakni program Pengembangan Kabupaten/Kota kreatif (KaTa Kreatif). Salah satu Kabupaten/Kota Kreatif yang terpilih dalam ajang tersebut adalah Tasikmalaya, Jawa Barat.

Melalui workshop dan pendampingan pada program KaTa Kreatif, diharapkan dapat meningkatkan inovasi dan kewirausahaan para pelaku ekonomi kreatif (ekraf). Sehingga dapat memperkuat kebangkitan ekonomi, serta membuka peluang usaha dan lapangan kerja, khususnya bagi masyarakat Tasikmalaya. 

Tasikmalaya merupakan salah satu kota dalam KaTa Kreatif dengan keunggulan pada subsektor kriya yang berpotensi mendunia. Berikut ini adalah beberapa produk subsektor kriya dari Kota Tasikmalaya yang sudah dikenal dunia:

Payung geulis

Produk kriya unggulan dari Tasikmalaya yang pertama adalah payung geulis. Payung yang sudah diproduksi sebelum Indonesia merdeka ini menjadi salah satu ikon Kota Tasikmalaya yang cukup populer di kalangan wisatawan.

Terbuat dari bambu dan kertas, payung geulis identik dengan warna-warna cerah dengan tambahan lukisan tangan di bagian luar yang sangat indah. Saking indahnya, payung geulis menjadi salah satu produk kriya buatan Indonesia yang berhasil bersaing di pasar internasional.

Bordir 

Dikenal dengan untaian bordir bernilai seni tinggi, tidak heran jika bordir dari Tasikmalaya menjadi salah satu produk ekraf yang berhasil menarik perhatian banyak wisatawan. Ada banyak produk bordir Tasikmalaya yang bisa dipilih, mulai dari mukena hingga tas. 

Berbeda dengan bordir umumnya, bordir khas Tasikmalaya memiliki warna dan corak yang unik serta berkualitas terbaik. Bahkan, produk bordir khas Tasikmalaya berhasil menarik perhatian wisatawan mancanegara dan memiliki pasar hingga ke luar negeri.

Ilustrasi Produk Kriya Tasikmalaya yang Mendunia. (Foto: shutterstock/ahmadiyadzalloh).

Anyaman mendong

Adalah kerajinan tangan yang terbuat dari tanaman mendong. Banyak pilihan kerajinan tangan anyaman mendong yang bisa dipilih, di antaranya tas anyam, keranjang, pot tanaman, tempat tisu, hingga sandal. 

Karena menggunakan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, tidak heran jika anyaman mendong menjadi salah satu produk kriya khas Tasikmalaya yang bernilai jual tinggi. Bahkan, kerajinan anyaman mendong dari Tasikmalaya sudah diekspor hingga Amerika dan berbagai negara lainnya. 

Batik Tasik

Produk subsektor kriya khas Tasikmalaya yang tidak kalah populer berikutnya adalah Batik Tasik. Ciri khas Batik Tasik ada pada warna kain batik yang cerah, serta motif yang kental dengan suasana alam.

Beberapa corak khas dari Batik Tasik antara lain merak ngibing (merak menari), sapu jagat, carang ayakan (lubang saringan), awi atau bambu, kupu ganas (kupu-kupu dan nanas), serta payung geulis. Keunikan tersebutlah yang membawa Batik Tasik berhasil menembus pasar internasional, mulai dari benua Asia, Eropa, hingga Amerika.

Anyaman bambu

Bukan hanya anyaman mendong, anyaman bambu turut menjadi produk kriya khas Tasikmalaya yang terkenal di kalangan wisatawan dalam dan luar negeri. Kelihaian tangan para pengrajin dapat menyulap bambu menjadi berbagai macam barang dan aksesori yang menarik. Tidak main-main, anyaman bambu khas Tasikmalaya berhasil menembus pasar ekspor ke berbagai negara di Eropa dan Amerika.

Kelom geulis

Satu lagi produk kriya khas Tasikmalaya yang mendunia adalah kelom geulis, atau alas kaki wanita berbahan dasar kayu. Daya tarik kelom geulis ada pada motif yang diukir dan diberi warna yang sangat indah. Kelom geulis juga telah berhasil merambah pasar internasional. Beberapa negara ekspor tujuan kelom geulis di antaranya Jepang, Kanada, Italia, dan berbagai negara di Eropa lainnya.

Foto Cover: Ilustrasi proses pembuatan Payung Geulis, salah satu produk kriya unggulan dari Tasikmalaya. (shutterstock/arieshendrickapriyanto).

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RISenin, 4 Juli 2022
7147
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif