Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Spedagi: Sepeda Bambu yang Sudah Jalan-Jalan ke Luar Negeri

Spedagi: Sepeda Bambu yang Sudah Jalan-Jalan ke Luar Negeri

0

Saat menyambut kedatangan Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese, Presiden Joko Widodo mengajak bersepeda pagi dari Istana Kepresidenan Bogor menuju Resto Raasaa yang terletak di Kebun Raya Bogor. Bukan acara sepedaan biasa, kala itu Presiden Jokowi mengajak PM Australia bersepeda menggunakan sepeda bambu Spedagi.

Buat Sobat Parekraf yang belum tahu, Spedagi adalah sepeda bambu asli buatan Indonesia. Sepeda bambu ini dirancang oleh Singgih S Kartono asal Temanggung, Jawa Tengah. Nama “Spedagi” berasal dari kata “sepeda pagi”, yaitu kegiatan yang rutin dilakukan oleh Singgih untuk menjaga kesehatan. 

Berlatar belakang sebagai desainer yang hobi sepedaan, membuat Singgih tertarik dengan berbagai desain sepeda, salah satunya sepeda bambu dari Amerika. Dari ketertarikan tersebut dan berkat stok bambu yang melimpah di Indonesia, Singgih terdorong untuk membuat dan mengembangkan desain sepeda bambu asli Indonesia. Hingga akhirnya, pada awal 2013 Singgih mulai mengembangkan desain dan memulai produksi sepeda bambu.

Potret Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengajak Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese (sebelah kiri) bersepeda pagi dari Istana Kepresidenan Bogor menuju Resto Raasaa yang terletak di Kebun Raya Bogor. (Foto: Kompas.com/Dok. Sekretariat Presiden).

Keunikan Sepeda Bambu 

Untuk menjaga kualitas dan kenyamanan saat bersepeda, sepeda bambu dibuat dengan menggunakan jenis bambu yang tepat. Tujuannya agar sepeda bambu tetap kuat, nyaman, dan pastinya terlihat estetik. 

Dengan berbagai macam pertimbangan, jenis bambu yang dipilih akhirnya adalah Bambu Petung (Dendrocalamus asper). Dipilihnya Bambu Petung karena termasuk jenis bambu terkuat dengan diameter besar dan berdinding tebal. Persediaan Bambu Petung pun melimpah di Indonesia.

Seperti sepeda pada umumnya, Spedagi memiliki beberapa pilihan desain yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Contoh, apabila Sobat Parekraf suka bersepeda santai di jalan raya dan trek kasar khas pedesaan, maka bisa memilih jenis Spedagi Dwiguna (dual track). Sedangkan kalau mencari sepeda yang nyaman di trek panjang yang mulus, maka Spedagi Dalanrata (road bike) pilihan tepat. 

Sementara itu, untuk bersepeda di jalur pendek perkotaan, Sobat Parekraf bisa memilih jenis Spedagi Gowesmulyo (joy bike) dan Spedagi Rodacilik (minivelo). Karena kedua jenis sepeda bambu tersebut memiliki ban berukuran kecil yang praktis, sehingga nyaman digunakan di jalur perkotaan.

Meski tampilannya terlihat sederhana, namun sepeda bambu dari Spedagi tetap nyaman digunakan. Hal ini dibuktikan dengan kondisi Spedagi yang tetap dalam keadaan baik tanpa kerusakan saat melakukan lolos uji kendaraan Jakarta-Madiun dengan jarak tempuh 750 km dan total beban 90 kg.

Sepeda Bambu Buatan Indonesia Keliling Dunia

Dikenal unik dan menarik, sangat masuk akal jika sepeda bambu buatan Indonesia menarik perhatian banyak orang. Tidak hanya di dalam negeri, ternyata keberadaan sepeda bambu asli Indonesia ini sukses menarik perhatian pasar internasional. 

Sangat membanggakan, pasalnya hampir 95% produk sepeda bambu yang dihasilkan oleh Singgih dan timnya berhasil diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Brazil, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Singapura, Australia, Selandia Baru, hingga berbagai negara di Eropa.

Bagaimana Sobat Parekraf, tertarik gowes pakai sepeda bambu buatan Indonesia?

Foto Cover: Ilustrasi spedagi sepeda bambu buatan Indonesia yang sukses menarik perhatian pasar internasional. (dok. spedagi.com).

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIKamis, 28 Juli 2022
4081
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif