Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Produk Home Living Karya Produsen Indonesia Banyak Diminati di Luar Negeri

Produk Home Living Karya Produsen Indonesia Banyak Diminati di Luar Negeri

1

Kriya termasuk salah satu subsektor andalan dalam ekonomi kreatif Indonesia. Ada banyak hasil seni kriya khas Indonesia yang populer, mulai dari kerajinan berbahan kayu, logam, kaca, kulit, keramik, hingga produk tekstil.

Meskipun kriya termasuk subsektor yang terdampak pandemi COVID-19, namun pada 2020 subsektor kriya berhasil menyumbangkan Rp166,13 Triliun untuk PDB Nasional. Selain itu, kriya juga termasuk subsektor terbesar kedua setelah fesyen dengan nilai ekspor Ekraf 2020 sebesar 4,95 Miliar USD.

Melihat data ekspor tersebut, tentu bukan hal yang mengejutkan. Pasalnya kerajinan kriya Indonesia memang memiliki nilai seni yang unik, sehingga berhasil menarik perhatian pasar luar negeri.

Salah satu seni kriya buatan Indonesia yang populer hingga luar negeri adalah produk home living. Mengutip dari laman kemlu.go.id, Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor mebel terbesar di dunia. Bahkan, pada 2019 Indonesia berhasil mencatatkan nilai ekspor senilai 1,7 Miliar USD.

Sejauh ini ada lima negara tujuan utama ekspor mebel buatan Indonesia, seperti Amerika Serikat, Jepang, Belanda, Belgia, dan Swiss. Jenis furnitur yang banyak diminati adalah mebel berbahan kayu alami dengan kualitas tinggi dan mutu terjamin. Beberapa furnitur yang laku keras adalah perabotan rumah tangga seperti patung dan kursi kayu.

Selain produk kayu alami, furnitur home living buatan Indonesia dari kayu trembesi juga mulai diminati di Eropa karena terlihat unik dan cantik. Adanya perpaduan urat kayu berwarna cokelat emas dan kelir hitam, menjadi salah satu alasan furnitur dari kayu trembesi banyak diminati untuk menghiasi rumah-rumah di Jerman dan berbagai negara Eropa lainnya.

Tidak kalah populer, produk home living asli buatan Indonesia dari anyaman rotan juga banyak peminatnya di luar negeri. Bahkan, tidak jarang ada beberapa perajin anyaman rotan yang menerima pesanan dari banyak negara untuk membuat piring, tempat tisu, tas, kursi, dan produk home living lainnya berbahan rotan.

Menariknya, produk home living jadul buatan Indonesia juga dianggap memiliki nilai seni yang tinggi di luar negeri. Contohnya kursi dari seng yang kerap kita temui di acara-acara RT, sempat viral di Korea Selatan. Kursi seng dengan tulisan “RT4/RW1 Jl.Puton Kel. Setono” tersebut menjadi dekorasi di beberapa kafe dan taman di Korea Selatan.

Meskipun barang bekas, namun produk tersebut masih menyimpan keunikan yang menjadi daya tarik di pasar internasional, dan akhirnya diekspor ke luar negeri. Hal ini semakin membuktikan bahwa meskipun barang bekas, kerajinan kriya Indonesia menjadi seni yang menarik di luar negeri.

Pengrajin rotan di Cirebon Jawa Barat tengah merangkai rotan menjadi sebuah meja sebelum dipasarkan secara luas. (Foto: Shutterstock/Bastian AS)

Laris Manis

Kepopuleran produk kesenian kriya Indonesia tidak patut dianggap remeh. Pasalnya produk kesenian kriya buatan Indonesia laku keras di toko konsep Merci: Beyond Bali, yang ada di tengah Kota Paris.

Toko yang dibuka sejak 21 Juli hingga 22 Agustus 2021 ini menjadi obat rindu masyarakat Perancis yang tidak bisa berlibur ke Indonesia akibat pandemi COVID-19. Berlangsung dua bulan, suasana toko Merci: Beyond Bali berhasil “membawa” Indonesia langsung ke Paris.

Sejak masuk ke lobi utama, pengunjung akan disambut saung-saung di tengah pepohonan hijau dan sawah berundak khas Ubud, Bali. Uniknya lagi, setiap saung menampilkan berbagai macam produk asli Indonesia, seperti fesyen, busana, aksesoris, pernak-pernik, tas, dompet, hingga peralatan makan berlabel “Made in Indonesia”.

Selain di Paris, produk home living buatan Indonesia juga laris manis di Swiss. Bahkan, menurut KBRI Bern, Swiss, furnitur buatan Indonesia yang menjadi best seller di Swiss. Jenis furnitur berbahan alami kayu dinilai terhadap perubahan musim di Swiss. Selain itu, prinsip sustainability production dan community development (fair trade) juga menjadi perhatian para konsumen di Swiss.

Bahkan, Living Dreams selaku importir produk home living buatan Indonesia di Swiss menyebut bahwa 80% produk yang dijual di gerainya merupakan produk buatan Indonesia. Living Dreams telah melakukan pembelian skala besar furnitur buatan Indonesia selama kurang lebih 15 tahun, khususnya dari Lombok, Surabaya, Boyolali dan Yogyakarta.

Melihat kepopuleran produk seni kriya buatan Indonesia di pasar internasional, tentu sudah seharusnya kita semakin bangga buatan Indonesia, bukan?

Foto Cover: Ilustrasi produk Kriya Indonesia yang menarik perhatian wisatawan mancanegara yang meninap di sebuah Villa di Bali. (Shutterstock/Pac_Aleks)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/BaparekrafJumat, 1 Oktober 2021
5287
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif