Hadirnya storynomics tourism menjadi gaya baru dalam promosi pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air. Inovasi dengan pendekatan storynomics tourism diharapkan dapat menarik wisatawan mancanegara ke Indonesia sebesar 4-7 juta kunjungan hingga akhir 2021.

Secara harfiah, storynomics tourism sudah akrab dengan keseharian wisatawan nusantara. Singkatnya, storynomics adalah pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya sebagai nyawa dari destinasi.

Pendekatan storynomics tourism akan membantu membangun interpretasi dan imajinasi wisatawan akan sebuah objek wisata. Misalnya, konsep storynomics tourism di wilayah Likupang, Sulawesi Utara.

Dalam cerita setempat, Likupang ini dikenal sebagai tempat turunnya bidadari surga. Jika folklore tersebut dijadikan sebuah narasi yang menarik, tentunya wisatawan akan sangat tertarik dan antusias mendatangi “tempat turunnya bidadari” tersebut.

Selain cerita legenda atau folklore, storynomics tourism juga dapat berangkat dari cerita sejarah. Sebuah tempat dengan cerita sejarah yang besar berpotensi dikembangkan dengan pendekatan storynomics tourism dalam menarik wisatawan_._

Untuk merealisasikan storynomics tourism di Indonesia air bukanlah hal yang sulit. Pasalnya, setiap destinasi wisata di Indonesia memang memiliki nilai secara historis, budaya, geologis, dan geografis tersendiri. Keunikan inilah yang menjadi harga mahal dalam mempromosikan pesona Indonesia melalui gaya storynomics tourism.

Keuntungan pendekatan storynomics tourism tidak hanya terletak pada dorongan wisatawan untuk datang, namun juga apresiasi yang diberikan. Karena berangkat dari interpretasi pola perilaku wisatawan juga berbeda.

Wisatawan bukan sekadar mengetahui tempat dan objek pariwisata, tetapi mau menelisik lebih dalam mengenai cerita di baliknya. Pendekatan ini akan meningkatkan awareness dan experience wisatawan terhadap suatu destinasi wisata.

Harapannya, storynomics tourism dapat menjadi media untuk meluaskan persebaran informasi pariwisata tanah air. Karena disadari atau tidak, word of mouth atau cerita dari mulut ke mulut, masih menjadi ulasan dengan kredibilitas yang tinggi di kalangan wisatawan.

Destinasi _storynomics Tourism_ di Indonesia

Pemerintah berencana menggunakan storynomics tourism untuk promosi dan pengembangan pariwisata Indonesia. Selain diterapkan pada 5 Destinasi Super Prioritas, pendekatan ini juga akan digunakan untuk mengembangkan destinasi wisata dan desa wisata.

Berikut ini beberapa contoh destinasi wisata yang ditargetkan akan dikembangkan dengan pendekatan storynomics tourism di Indonesia:

Kota Sawahlunto, Sumatera barat

Serupa dengan Candi Prambanan, Kota Sawahlunto rencananya juga akan dikembangkan dengan metode storynomics tourism. Wilayah ini merupakan situs tambang batu bara tertua di Asia tenggara, yang terletak di sepanjang pegunungan Bukit Barisan.

Kota Sawahlunto tidak berbekal folklore, namun cerita historis yang sarat keunikan dari sebuah kota penambangan batu bara. Cerita sejarah Kota Sawahlunto erat kaitannya dengan sejarah kedatangan Belanda di Indonesia.

Lebih lanjut pada 2019 lalu, warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO. Cerita tambang bersejarah ini merupakan modal yang baik bagi storynomics tourism.

Candi Prambanan, Yogyakarta

Candi Prambanan menjadi salah satu destinasi yang akan dikembangkan melalui storynomics tourism. Cerita fenomenal Bandung Bondowoso dan Roro Jonggrang dapat menjadi modal awal untuk pendekatan ini.

Selain itu, relief Candi Prambanan menjadi lorong galeri cerita yang dapat dikemas sebagai narasi sejarah. Ditambah lagi kehadiran arca di setiap sudut Candi Prambanan dapat menjadi objek yang diulas menjadi sebuah cerita.

Berawal dari legenda dan narasi sejarah tersebut, wisatawan dipastikan tidak kecewa saat mengunjungi Candi Prambanan. Pasalnya, selain sarat akan cerita dan budaya, destinasi ini juga sering disebut-sebut sebagai candi Hindu terindah di dunia.

Gunung Tangkuban Parahu, Jawa Barat

Destinasi alam di Jawa barat ini tidak hanya menyuguhkan kecantikan kawah dan panorama pegunungan. Namun juga lekat dengan cerita legenda yang dipercaya sebagai awal mula keberadaannya.

Cerita cinta Sangkuriang dan Dayang Sumbi menjadi salah satu modal storynomics tourism untuk menggaet minat wisatawan. Terlebih dukungan kearifan lokal dan budaya setempat membuat kesan magis dari area ini semakin menarik untuk dikunjungi.

Foto Cover: Pemandangan Candi Prambanan yang sukses mengembangkan Storynomics Tourism. (Shutterstock/Nugroho Arie Mukti)