Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Storynomics Tourism dari 5 Destinasi Super Prioritas

Storynomics Tourism dari 5 Destinasi Super Prioritas

11

Membahas pariwisata Indonesia tidak ada habisnya. Termasuk mengenal 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) di Indonesia yang menjadi target utama program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) di 2021.

Menariknya, 5 Destinasi Super Prioritas dijuluki sebagai “Bali Baru”. Harapannya, dengan setiap keunikan dan cerita menarik di balik kelima destinasi tersebut, dapat memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan bagi wisatawan, seperti halnya saat ke Pulau Bali.

Salah satu cara mengenalkan pariwisata Indonesia agar dikenal luas adalah melalui storynomics tourism. Singkatnya, storynomics tourism adalah pendekatan pariwisata yang mengedepankan narasi, konten kreatif, living culture, dan menggunakan kekuatan budaya untuk mengenalkan suatu destinasi.

Dengan cerita yang menarik, diharapkan dapat menarik wisatawan dalam maupun luar negeri untuk mengunjungi, dan menikmati keindahan Indonesia secara langsung. Lantas, bagaimana kemasan storynomic tourism di 5 Destinasi Super Prioritas?

Danau Toba, Sumatera Utara

Danau Toba tercatat sebagai danau terbesar di Asia Tenggara dan terbesar nomor 2 di dunia. Di balik kemegahannya, ternyata ada storynomics tourism menarik yang bisa dikembangkan. Seperti legenda terbentuknya Danau Toba yang jarang diketahui wisatawan.

Menurut legenda, Danau Toba berasal dari kisah pemuda Toba yang memancing di sungai dan mendapatkan ikan mas yang berubah menjadi wanita yang cantik. Akhirnya Toba pun menikah dengan wanita tersebut, namun dengan syarat Toba harus merahasiakan asal usul wanita tersebut.

Seiring berjalannya waktu, mereka punya anak bernama Samosir. Kala itu Samosir ditugaskan mengirim bekal untuk Toba di sawah. Sayangnya, Samosir justru memakan bekalnya dan membuat Toba marah. Alhasil, Toba membentak Samosir sebagai “anak ikan”. Tiba-tiba hujan deras datang membuat perkampungan terendam air, lalu menjadi danau luas yang dikenal dengan Danau Toba.

Sementara itu bagi masyarakat Batak, Danau Toba menjadi tempat bersemayam tujuh dewi suku Batak, atau dikenal dengan Namboru. Sehingga, apabila berencana ingin melakukan kegiatan di sekitar Danau Toba disarankan untuk berdoa sekaligus meminta izin agar acaranya mendapat berkah dan lancar.

Ilustrasi: kawasan Candi Borobudur yang sukses sebagai destinasi yang sukses mengembangkan Storynomics Tourism.(Foto: Shutterstock/Adel Newman)

Candi Borobudur, Jawa Tengah

Destinasi Super Prioritas selanjutnya yang dikemas dengan storynomics tourism menarik adalah Candi Borobudur di Jawa Tengah. Candi Buddha ini merupakan candi terbesar di dunia yang ada sejak 750 Masehi.

Candi Borobudur juga memiliki 2.672 panel relief sepanjang 4 kilometer yang menjadikannya sebagai “Relief Candi Terpanjang di Dunia”. Berkat kemegahannya, Candi Borobudur dinobatkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia pada 1991.

Berbentuk seperti piramida yang terdiri dari 500 patung Buddha dan 2 juta batu, ternyata ada makna menarik di balik Candi Borobudur. Menurut konsep kosmologi Buddhis, Candi Borobudur diibaratkan sebagai gunung yang menghubungkan surga dan dunia.

“Gunung” ini berdiri dikelilingi oleh gunung, laut, dan sungai yang besar. Seperti Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, Sindoro, Tidar, Pegunungan Menoreh, hingga Sungai Elo, Progo, Sileng, dan danau purba Borobudur.

Mandalika, Nusa Tenggara Barat

Storynomics tourism selanjutnya berasal dari Mandalika. Di balik keindahan Mandalika, ternyata ada salah satu tradisi unik, yaitu Bau Nyale. Tradisi ini biasanya digelar pada bulan Februari-Maret yang dibuat untuk mengenang pengorbanan Putri Mandalika.

Menurut legenda di Mandalika, cerita bermula karena kecantikan Putri Mandalika yang membuat banyak pria ingin mempersuntingnya. Karena bingung, Putri Mandalika bertapa mencari petunjuk. Ia mengundang seluruh pangeran untuk berkumpul pada tanggal 20 bulan 10 penanggalan Sasak di Pantai Seger. Putri Mandalika berbicara bahwa ingin menjaga kedamaian pulau, kemudian ia berdiri di atas sebuah batu lalu menjatuhkan diri ke laut.

Semua orang mencarinya, namun tidak berhasil menemukannya. Tak lama, muncul binatang kecil dengan jumlah banyak menyerupai cacing warna-warni, atau yang dikenal dengan nyale. Warga lokal memercayai “nyale” tersebut adalah jelmaan Putri Mandalika.

Likupang, Sulawesi Utara

Di balik keindahan bawah laut yang memukau, Likupang memiliki storynomics tourism yang tak kalah indah. Konon Likupang adalah tempat sembilan bidadari surga turun untuk mandi.

Bidadari-bidadari tersebut turun ke Likupang untuk mandi di telaga milik petani bernama Mamanua. Dari situlah petani tersebut berhasil menahan satu bidadari dan menjadikannya sebagai istri hingga memiliki anak bernama Walangsendau.

Sayangnya, akibat kesalahan yang dibuat Mamanua menyebabkan bidadari pulang ke kayangan. Sebelum kembali ke kayangan, sang bidadari menyarankan Mamanua untuk mengajak Walangsendau berjalan melintasi hutan, sungai, dan gunung mengikuti cahaya matahari saat sang anak menangis.

Diturutilah saran tersebut sembari menggendong sang anak. Setelah perjalanan panjang, sampailah pada pantai biru berpasir putih yang jernih, dan dapat melihat karang dan ikan di dalamnya.

Dari situlah perjalanan panjang menembus hutan, sungai, dan gunung langsung terbayarkan ketika melihat langsung potongan surga yang jatuh ke bumi, yaitu Likupang.

Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur

Keindahan Labuan Bajo memang sangat istimewa. Selain surga bawah laut, Labuan Bajo juga menjadi gerbang utama menuju Pulau Komodo, salah satu tujuh keajaiban dunia versi New 7 Wonders.

Masyarakat setempat memanggil komodo dengan nama Orah. Menurut kepercayaan masyarakat lokal, panggilan ini bermula sejak seorang putri bernama Putri Naga menikah dengan pemuda pulau seberang bernama Moja.

Pernikahan mereka pun dikaruniai dua putra kembar, yaitu Orah dan Gerong. Namun, Orah memiliki rupa mirip kadal lalu diasingkan di hutan. Saat dewasa, Gerong tidak sengaja bertemu kadal besar, lantas memburunya. Namun Putri Naga melarangnya, dan mengungkapkan kadal tersebut adalah saudara kembarnya.

Dari situlah kepercayaan itulah komodo dianggap sebagai saudara di pulau tersebut. Maka, tidak heran jika hingga saat ini komodo di Pulau Komodo selalu dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat.

Foto Cover: Ilustrasi keindahan budaya dan lanskap Danau Toba, Sumatera Utara (Shutterstock/Zulfikri Sasma)

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIKamis, 20 Mei 2021
16136
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif