Ingin tahu soal 5 Destinasi Super Prioritas,klik di sini ya!
Museum Unik di Indonesia, Berisi Naga hingga Nyamuk

Museum Unik di Indonesia, Berisi Naga hingga Nyamuk

0

Indonesia memiliki banyak potensi wisata yang terus dikembangkan guna menarik kunjungan wisatawan. Tak hanya soal keindahan alam, potensi wisata sejarah di Indonesia juga sangat melimpah. Hal ini juga turut ditunjang dengan banyak museum-museum di Indonesia yang menyimpan dan memajang berbagai benda-benda bersejarah dari masa lampau. 

Mungkin bagi sebagian besar orang berwisata ke museum adalah hal yang membosankan. Padahal, kini ada banyak museum yang menambahkan unsur kekinian dan interaktif, sehingga membuat wisatawan yang datang tidak mudah merasa bosan. Selain itu, sekarang juga banyak museum yang berisikan hal-hal unik, mulai dari berisi koleksi patung-patung naga, angkringan, hingga nyamuk! Hal ini turut menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.

Bagi Sobat Parekraf mau merasakan sensasi wisata ke museum dengan isi yang unik-unik, berikut beberapa rekomendasi museum unik di Indonesia yang bisa didatangi:

Museum Naga Sanga Amurwabhumi

Jika museum pada umumnya menampilkan koleksi berupa benda-benda bersejarah, berbeda dengan museum di Bali satu ini. Museum Naga Sanga Amurwabhumi mengajak Sobat Parekraf mendalami legenda dan cerita rakyat dari Bali, dalam bentuk hewan mitologi naga. Menariknya lagi, naga-naga di museum ini merupakan karya seni yang terbuat dari perak dan emas.

Salah satu karya seni memukau dari museum unik yang terletak di Jalan Raya Batubulan, Gg. Candrametu 1 Batubulan, Gianyar, Bali ini adalah patung naga dengan 9 kepala yang dibopong 18 orang menggunakan bambu tradisional. Kerennya lagi, patung naga ini memiliki panjang 20 meter, lebar 1,35 meter dan tinggi 1,8 meter, serta berat total mencapai 720 kg. Patung ini pun dinobatkan sebagai patung perak murni 925 sterling terberat dan terbesar di Indonesia oleh MURI.

BACA JUGA: Memperingati Hari Lahir Pancasila dengan Jelajah Museum 

Museum Ullen Sentalu

Kalau museum sebelumnya menampilkan karya seni berupa patung-patung yang terbuat dari perak dan emas. Museum unik di Yogyakarta ini juga memiliki ciri khas tersendiri. Terletak di Kecamatan Pakem, Sleman, D.I. Yogyakarta Museum Ullen Sentalu merupakan museum yang menampilkan seni, budaya, dan kehidupan para bangsawan Dinasti Mataram.

Mengusung konsep arsitektur gothic Eropa, serta dipadukan dengan udara pegunungan dan suasana asri dari banyaknya pepohonan di sekitarnya, tidak heran jika Museum Ullen Sentalu digadang-gadang sebagai salah satu museum tercantik di Indonesia. Beberapa koleksi seni yang menjadi daya tarik di museum ini antara lain: lukisan Jumenengan, lukisan busana Paes Ageng, serta batik motif Urang Wetan.

Museum Angkringan

Bagi Sobat Parekraf yang kerap nongkrong di angkringan, sempatkan waktu untuk datang ke museum unik satu ini, yakni Museum Angkringan. Museum unik ini berada di Klaten, Jawa Tengah, tepatnya di Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat. Konon, desa tersebut merupakan pelopor kuliner angkringan yang kini sudah tersebar ke berbagai daerah di Indonesia, khususnya Pulau Jawa.

Dibangun secara swadaya oleh warga Desa Ngerangan, museum ini didirikan di sebuah rumah warga. Namun, di dalamnya berisikan banyak bukti sejarah dari persebaran angkringan, dan para pelopor angkringan yang berasal dari desa tersebut. Bahkan di Museum Angkringan kita juga bisa melihat peralatan yang digunakan untuk berjualan, mulai dari bentuk pikulan hingga bentuk gerobak yang umum ditemukan sekarang ini. 

BACA JUGA: Di Balik Tren “Teh Solo”, Begini Perkembangan Budaya Ngeteh di Indonesia 

Foto: Arsitektur bangunan Museum Kota Lama yang sangat khas (Shutterstock/cinnnbycinde)

Museum Kota Lama

Membahas museum unik, museum satu ini juga patut dimasukkan ke dalam daftarnya. Keunikan yang pertama dari museum yang berlokasi di Jalan Cendrawasih No.1a, Purwodinatan, Semarang Tengah, Kota Semarang ini  bisa dilihat dari arsitektur bangunan museum yang mengekspos batu bata merah. Ditambah dengan sentuhan industrial memberikan kesan kekinian bagi sebuah museum yang berisikan banyak fakta sejarah.

Kesan kekinian dari Museum Kota Lama juga bisa dilihat dari penggunaan teknologi Imersif. Dengan teknologi ini para pengunjung bisa merasakan langsung peristiwa masa lampau yang terjadi di Kota Semarang dengan proyeksi dari sebuah layar besar. Termasuk seolah “merasakan” naik trem dupo atau kereta api uap kuno yang dulu beroperasi di Semarang.

Museum Bikon Blewut 

Museum unik di Indonesia berikutnya berada di Nusa Tenggara Timur (NTT), museum ini juga merupakan museum terbesar yang ada di NTT. Beralamat di Desa Takaplager, Kecamatan Nita, Flores, Sikka, NTT museum ini berisikan koleksi peninggalan masa lampau, dari zaman batu hingga perunggu. Seperti pakaian adat, fosil, perhiasan, peralatan musik, benda porcelain, anyaman, tenunan, pahat, hingga fosil hewan purba berusia 300 ribu tahun SM. 

Selain itu, di museum ini juga terdapat ilustrasi persebaran manusia purba, hingga foto-foto proses penggalian fosil-fosil yang berhasil ditemukan. Koleksi yang ada di Museum Bikon Blewut ini sebagian besar hasil penggalian dan penemuan Pater Dr. Theodor Verhoeven SVD yang kemudian mendirikan museum ini pada 1965. 

Museum Nyamuk

Satu lagi museum unik yang ada di Indonesia adalah Museum Nyamuk! Berlokasi di Jalan Raya Pangandaran Km 3, Ciamis, Pangandaran, Jawa Barat museum unik ini menampilkan 28 koleksi spesies nyamuk dari 6 genus yang berbeda. Mulai dari Anopheles, Aedes aegypti, Culex, dan Toxorhynchites atau dikenal juga sebagai nyamuk vegetarian. 

Museum ini dibuka dengan tujuan sebagai wisata edukasi oleh Loka Litbang Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Balitbangkes Kemenkes RI. Selain mengenal berbagai spesies nyamuk, di museum ini juga terdapat gedung sinema untuk memutarkan video atau film animasi seputar nyamuk. Mulai dari daur hidup nyamuk, hingga habitat dan perkembangbiakan nyamuk.

Bagaimana, ternyata ada banyak museum unik yang Sobat Parekraf belum ketahui, bukan?

BACA JUGA: Serunya Memacu Adrenalin di Tengah Keindahan Alam Pangandaran 

Kemenparekraf / Baparekraf
Kemenparekraf/Baparekraf RIRabu, 12 Juni 2024
1919
© 2024 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif